Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku
sudah mengetahui terkait aduan pemerintah Amerika Serikat (AS) ke WTO
soal pengetatan impor produk hortikultura. Namun Gita belum mendapat
pemberitahuan resmi langsung dari WTO.
"Belum ada pemberitahuan secara resmi dari WTO," kata Gita kepada detikFinance, Jumat (11/1/2013)
Gita
menambahkan, meski belum ada pemberitahuan resmi dari WTO pihaknya akan
menyiapkan bahan untuk menanggapi protes Negeri Paman Sam tersebut.
"Namun kita akan siapkan bahan untuk tindak lanjutnya," jelas Gita.
Sebelumnya
AS mengadukan pemerintah Indonesia ke World Trade Organization (WTO)
terkait kebijakan pengetatan impor produk hortikultura dan produk hewan.
Kebijakan ini dianggap merugikan perdagangan Negeri Paman Sam tersebut
terutama untuk produk hortikultural dan daging mereka.
Indonesia
dituding menerapkan persyaratan yang ketat terhadap produk-produk
hortikultura impor. Selain itu, Indonesia merapkan kuota impor daging
sapi dan produk peternakan lainnya yang membuat industri AS turun
drastis.
Seperti diketahui aturan Impor holtikultura diatur
melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 60 Tahun 2012
tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura awalnya akan berlaku 28
September 2012. Permendag itu merupakan revisi dari Permendag No 30/2012
yang semula diterapkan 15 Juni, tetapi ditunda hingga 28 September
2012. Kemudian peraturan itu ditunda lagi hingga tanggal 27 Oktober 2012
.
Sebagaimana diketahui Permendag No. 30 Tahun 2012 mewajibkan
para importir produk hortikultura untuk memperhatikan aspek keamanan
pangan, ketersediaan produk dalam negeri, dan penetapan sasaran produksi
dan konsumsi produk hortikultura.
Selain itu para importir juga
harus memenuhi persyaratan kemasan dan pelabelan, standar mutu serta
ketentuan keamanan dan perlindungan terhadap kesehatan manusia, hewan,
tumbuhan dan lingkungan.
analisa:
mengapa harus tunduk negara amerika? toh kita tidak menganut
faham ekonomi liberal yang segala sesuatunya ditentukan oleh pasar.
harusnya kita tetap berpegang teguh apa yang pernah dikatakan Soekarno,
"berdiri diatas kaki sendiri". hal itu bukan tidak mungkin dilakukan,
lihatlah Iran, negara dengan setumpuk sanksi yang diberikan amerika
tetapi mereka tetap "berdikari", karena mereka yakin, bahwa ekonomi
negaranya akan lebih baik tanpa peraturan-peraturan dari negeri paman
sam tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar