http://finance.detik.com/read/2013/01/11/185606/2140102/1036/mentan-tembakau-untuk-rokok-ri-sebagian-besar-diimpor?
Jakarta - Impor tembakau yang dilakukan oleh Indonesia
untuk bahan baku rokok masih sangat besar. Hampir 75% bahan baku rokok
di Indonesia berasal dari tembakau impor.
Menteri Pertanian
Suswono menyebutkan, dari Januari hingga Oktober 2012, ekspor tembakau
yang dilakukan Indonesia mencapai 136 juta ton, sedangkan jumlah
impornya mencapai 588 juta ton. Tembakau yang diekspor Indonesia
biasanya adalah tembakau jenis khusus seperti untuk cerutu yang lebih
diminati di luar negeri.
"Industri rokok ini bahannya kebanyakan
masih impor," ujar Suswono dalam jumpa pers di Kantor Kemenkominfo,
Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (11/1/2013).
Suswono
menyatakan, saat ini produksi tembakau Indonesia rata-rata per tahun
sekitar 215 juta ton. Jumlah ini hanya memenuhi sepertiga dari kebutuhan
industri rokok.
Untuk itu, lanjutnya, masih sangat besar peluang
bagi para petani tembakau untuk mengembangkan pertaniannya. Apalagi,
dalam PP Tembakau tidak ada larangan bagi para petani tembakau untuk
mengisi pasar tersebut.
"Tidak ada hambatan bagi para petani
tembakau, hanya masalah perubahan iklim. Jadi petani tembakau dalam
negeri bisa meningkatkan produksinya, nanti kalau sudah ada barangnya
maka pemerintah bisa secara perlahan-lahan mengurangi impor tembakau
ini," cetus Suswono.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
sepanjang Januari hingga Juli 2012, total impor tembakau asal China
mencapai 45.507,44 ton dengan nilai US$ 191,4 juta. Indonesia juga
mengimpor tembakau dari Turki sebanyak 5.009,2 ton senilai US$ 31,74
juta, dari India 6.308,02 ton senilai US$ 23,75 juta, dari Amerika
Serikat 2.907,17 ton senilai US$ 21,43 juta, dari Brazil 2.517,02 ton
senilai US$ 19,15 juta, dan dari negara lainnya dengan total 20.637,26
ton senilai US$ 94,96 juta.
(nia/dnl)
analisa :
Tembakau yang digunakan untuk mebuat rokok harus di impor dari luar negeri. tak ada makna positif yang terdapat pada kalimat diatas. rokok yang sudah jelas merusak kesehatan baik fisik maupun finansial di indonesia harus di impor dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan di produksi sendiri oleh negeri ini. MIRISS...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar