Sabtu, 12 Januari 2013

Kapan RI Bisa Produksi Mobil Listrik Sendiri? Ini Jawaban Menteri Perindustrian

Jakarta - Berbagai mobil listrik buatan anak negeri mulai bermunculan. Dari mulai jenis city car sampai mobil sport. Namun kapan Indonesia bisa memproduksi mobil listrik secara massal?

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan, pihaknya saat ini masih memproses sertifikasi mobil listrik. Targetnya, Mei 2013 sudah ada dua produsen mobil listrik yang sudah dapat memasarkan produknya.

"Ada dua kan satu Asia Link di Magetan grupnya Sanjaya Rafi, satu lagi Dasep yang orang Sunda. Sudah diproses nanti saya wanti-wanti ujicoba tes laboratorium, izin produksi semuanya diproses. Setelah izinnya semua keluar, bulan Mei rencananya mau launching," ujar Hidayat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (10/1/2012).

Untuk produksi tahap awal, Hidayat menyatakan Dasep akan mengeluarkan 2 tipe mobil dengan jumlah minimal 1.000 unit, sementara Asia Link akan membuat 3 tipe mobil dengan jumlah sekitar 200 unit.

"Saya setuju mereka hati-hati, memproduksinya sesuai sama permintaan yang ada dan karena ini yang investasi swasta tentu mereka tidak boleh gegabah menghitung kapasitas mereka. Jangan sampai launching lalu tahun depan berhenti begitu kan. Mobil ini permintaannya di Indonesia masih 1 persen. Dalam perhitungan kami ya," jelasnya.

Selain itu, lanjut Hidayat, perlu juga dipersiapkan infrastruktur lain seperti baterai dan alat charger untuk mobil listrik tersebut.

"Yang paling penting infrastruktur yang lengkap artinya services kepada pembeli seperti charging sudah tersedia bersama PLN. Sekarang, masih impor baterainya, lithiumnya katanya mau dibuat di sini tapi belum," tegasnya.

Soal pengalaman menggunakan mobil listrik, Hidayat mengaku sudah 10 tahun menggunakannya. Jenis mobil listrik yang digunakannya adalah mobil golf.

"Saya sih sudah naik mobil listrik selama 10 tahun ini tiap Sabtu, golf car. Tiap sabtu saya naik tuh," candanya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, semua mobil listrik yang muncul hasil buatan anak negeri bakal dikaji oleh pemerintah untuk bisa diproduksi massal.

"Semua akan kita kaji, mana-mana mobil listrik yang dipilih pemerintah dan nantinya diproduksi massal, baik itu nanti mobil buatan LIPI, buatan ITB, buatan dari Magetan yang dites Pak SBY (Presiden) kemarin, kita uji semua," kata Hatta.

Dikatakan Hatta, pemerintah akan mendukung penuh adanya mobil listrik buatan anak negeri dan siap mendukung dalam bentuk pemberian insentif agar harga produksi dan jual makin murah.

"Semuanya akan diuji baik itu dari segi ristek oleh Menteri Ristek dan Menteri Pendidikan, uji kelayakan dari Kementerian Perhubungan sampai izin produksi masal ada di Menteri Perindustrian, jadi kapan dan mana mobil yang diproduksi massal dan disupport pemerintah ada di Kementerian Perindustrian," ujar Hatta.

Setidaknya kata Hatta, mobil yang akan dipilih nanti yakni mobil yang lolos 9 tahap uji. "Ada 9 tahap ujinya, baik itu aspek keselamatan, teknologi dan lainnya, dan itu juga standar internasional," cetus Hatta.



(nia/dnl)

analisa :
mobil listrik merupakan salah satu jalan keluar yang di usahakan pemerintah untuk menekan konsumsi BBM di indonesia, namun jika kita pikir ulang mobil listrik tetap menggunakan BBM fosil namun secara tidak langsung, karena bila kita memiliki mobil listrik, kita akan men"charge" baterai dari listrik yang d produksi oleh PLN, lalu PLN dapat pasokan listrik darimana? ya dari BBM fosil yang di rubah menjadi energi listrik. lalu apa bedanya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar