Jakarta - Berbagai mobil listrik buatan anak negeri mulai bermunculan. Dari mulai jenis city car sampai mobil sport. Namun kapan Indonesia bisa memproduksi mobil listrik secara massal?
Menteri
Perindustrian MS Hidayat menyatakan, pihaknya saat ini masih memproses
sertifikasi mobil listrik. Targetnya, Mei 2013 sudah ada dua produsen
mobil listrik yang sudah dapat memasarkan produknya.
"Ada dua kan
satu Asia Link di Magetan grupnya Sanjaya Rafi, satu lagi Dasep yang
orang Sunda. Sudah diproses nanti saya wanti-wanti ujicoba tes
laboratorium, izin produksi semuanya diproses. Setelah izinnya semua
keluar, bulan Mei rencananya mau launching," ujar Hidayat di Kantor
Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis
(10/1/2012).
Untuk produksi tahap awal, Hidayat menyatakan Dasep
akan mengeluarkan 2 tipe mobil dengan jumlah minimal 1.000 unit,
sementara Asia Link akan membuat 3 tipe mobil dengan jumlah sekitar 200
unit.
"Saya setuju mereka hati-hati, memproduksinya sesuai sama
permintaan yang ada dan karena ini yang investasi swasta tentu mereka
tidak boleh gegabah menghitung kapasitas mereka. Jangan sampai launching
lalu tahun depan berhenti begitu kan. Mobil ini permintaannya di
Indonesia masih 1 persen. Dalam perhitungan kami ya," jelasnya.
Selain
itu, lanjut Hidayat, perlu juga dipersiapkan infrastruktur lain seperti
baterai dan alat charger untuk mobil listrik tersebut.
"Yang
paling penting infrastruktur yang lengkap artinya services kepada
pembeli seperti charging sudah tersedia bersama PLN. Sekarang, masih
impor baterainya, lithiumnya katanya mau dibuat di sini tapi belum,"
tegasnya.
Soal pengalaman menggunakan mobil listrik, Hidayat
mengaku sudah 10 tahun menggunakannya. Jenis mobil listrik yang
digunakannya adalah mobil golf.
"Saya sih sudah naik mobil listrik selama 10 tahun ini tiap Sabtu, golf car. Tiap sabtu saya naik tuh," candanya.
Sebelumnya,
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, semua mobil listrik yang
muncul hasil buatan anak negeri bakal dikaji oleh pemerintah untuk bisa
diproduksi massal.
"Semua akan kita kaji, mana-mana mobil listrik
yang dipilih pemerintah dan nantinya diproduksi massal, baik itu nanti
mobil buatan LIPI, buatan ITB, buatan dari Magetan yang dites Pak SBY
(Presiden) kemarin, kita uji semua," kata Hatta.
Dikatakan Hatta,
pemerintah akan mendukung penuh adanya mobil listrik buatan anak negeri
dan siap mendukung dalam bentuk pemberian insentif agar harga produksi
dan jual makin murah.
"Semuanya akan diuji baik itu dari segi
ristek oleh Menteri Ristek dan Menteri Pendidikan, uji kelayakan dari
Kementerian Perhubungan sampai izin produksi masal ada di Menteri
Perindustrian, jadi kapan dan mana mobil yang diproduksi massal dan
disupport pemerintah ada di Kementerian Perindustrian," ujar Hatta.
Setidaknya
kata Hatta, mobil yang akan dipilih nanti yakni mobil yang lolos 9
tahap uji. "Ada 9 tahap ujinya, baik itu aspek keselamatan, teknologi
dan lainnya, dan itu juga standar internasional," cetus Hatta.
(nia/dnl)
analisa :
mobil listrik merupakan salah satu jalan keluar yang di usahakan pemerintah untuk menekan konsumsi BBM di indonesia, namun jika kita pikir ulang mobil listrik tetap menggunakan BBM fosil namun secara tidak langsung, karena bila kita memiliki mobil listrik, kita akan men"charge" baterai dari listrik yang d produksi oleh PLN, lalu PLN dapat pasokan listrik darimana? ya dari BBM fosil yang di rubah menjadi energi listrik. lalu apa bedanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar