Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono siapkan Rp
215 miliar untuk penggantian itik masyarakat yang mati terkena virus
maupun berpotensi terkena virus.
"Kita sudah minta Kementerian
Keuangan anggaran sebesar Rp 215 miliar untuk penggantian ternak,
mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa cair," ujar Suswono ketika ditemui
di Kantor Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat
(11/1/2013).
Saat ini, lanjut Suswono, sebanyak 160 ribu itik
mati karena virus dengan total kerugian sebesar Rp 1,5 miliar. Namun,
dari total itik di seluruh Indonesia sebanyak 50 juta itik, anggaran
sebesar itu dibutuhkan.
"Ada sekitar 12 Provinsi yang sudah
terjangkit, Jawa semuanya, Lampung, Riau, Kalimantan belum tapi punya
potensi tersebar dari Brebes atau Tegal. Tapi petani ini reaktif, begitu
ada yang mati langsung jual yang hidup meski dengan harga murah,
padahal mungkin ini berpotensi terjangkit," paparnya.
Selain ganti rugi ini, Suswono menyatakan pihaknya akan melakukan kegiatan lain untuk membasmi virus tersebut.
"Nanti
ada pembersihan kandang, ketahanan tubuh ternak dan dalam 1 bulan ini
kita bisa identifikasi dan temukan vaksinnya, nanti 4 Februari kita buat
1 juta dosis vaksin lah," tandasnya.
(nia/hen)
analisa:
dunia peternakan adalah dunia yang tidak begitu khawatir akan habisnya sumberdaya modal, karena peternakan dapat diperbaharui. namun, bukan beratiti tidak memiliki resiko, salah astu resiko yang harus dihadapi yaitu wabah penyakit yang menginfeksi ternak-ternak dan dapat berdampak pada kematian ternak tersebut. namun lagi-lagi peran pemerintah menjadi sangat penting disini untuk membantu peternak yang merugi akibat wabah penyakit yang menyerang ternaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar