Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai target pemerintah mengoperasikan KRL Commuter Bandara Soekarno-Hatta awal 2014
terlalu optimistis. Menurut MTI, dari pengalaman selama ini, proyek
besar triliunan rupiah seperti ini setidaknya membutuhkan waktu 2 tahun.
"Kita
lihat AMDAL-nya dan pelaksanaan proyek, meskipun pendek 7 km, itu
barangkali kalau satu tahun untuk pemasangan trase mungkin bisa, tapi
kalau bicara operasi, kita bicara 2 tahun selesai, mungkin 2014 akhir,"
kata Ketua MTI Danang Parikesit kepada detikFinance, Senin (7/1/2013).
Danang
menuturkan, selama ini pembangunan infrastruktur kereta api yang
dilakukan cenderung lambat. Ia mencontohkan pembangunan lintasan double track Jakarta-Surabaya hingga kini belum selesai, padahal proses pembebasan lahan sudah tak ada masalah.
"Yang
mungkin dipercepat adalah dilakukan secara pararel, termasuk stasiun
menjadi point penting, untuk stasiun awal dan akhir, bagaimana
mengkoordinasikannya dengan rencana pengembangan bandara," kata Danang.
Menurutnya,
KRL bandara Soekarno-Hatta yang disiapkan berbasis commuter line tak
masalah. Di negara-negara tetangga pun seperti Thailand menerapkan yang
sama, asalkan pelayanannya yang maksimal.
"Kalau menurut saya commuter nggak ada masalah, yang paling bagus seperti commuter Serpong line, ada AC," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar